Minggu, 27 Februari 2011

Kenapa Indonesia Tidak Bisa maju?!

Kira-kira sudah nyaris 10 tahun lamanya sejak kekuasaan Orde Baru digulingkan, dan Orde Reformasi diangkat naik tahta. Seorang bocah yang dulu masih melihat dunia ini dengan penuh kebingungan, kini sudah mulai bisa berpikir kritis. Seorang remaja yang dulu masih rajin mencorat-coret tembok kini sudah memasuki tahap lebih dewasa. Seorang pemuda yang dulu masih mengembara di dunia ini sendirian, kini sudah ditemani oleh seorang pendamping hidup.


Sudah nyaris 10 tahun lamanya telah berlalu. Tapi yang berubah hanya waktu. Indonesia, negara tempat kita berpijak ini, masih mempunyai wajah yang sama. Korupsi, kolusi, dan nepotisme masih menyirami negeri ini dengan suburnya. Mengapa Indonesia tidak bisa berubah? Mengapa bangsa ini tak bisa maju seperti bangsa lainnya?

Ah, sebuah pertanyaan standar. Sebuah pertanyaan tipikal yang mungkin pernah ditanyakan oleh masyarakat bangsa ini. Sebuah pertanyaan atas berbagai kejadian yang seringkali menimpa dan membuat bangsa ini menderita diatasnya.
Kenapa bangsa Indonesia ini tak bisa maju? Padahal sudah banyak generasi muda yang menyuarakan suaranya, yang mampu berpikir kritis dan perhatian terhadap bangsanya di zaman ini. Padahal sudah banyak mereka yang berkoar-koar, golongan terpelajar yang pintar dan mau perhatian terhadap masalah di bangsa ini. Banyak yang bilang, ini semua gara-gara rezim OrBa (Orde Baru). Bangsa hancur gara-gara OrBa, korupsi gara-gara OrBa, ini-itu semuanya gara-gara OrBa.
Tapi saya disini tak mau menyalahkan sejarah. Yang telah lalu ya biarkanlah berlalu. Tak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah masa lalu kecuali mempelajarinya untuk bekal masa depan. Jadi kenapa Indonesia tak bisa maju, padahal punya banyak generasi muda yang pintar dan mau berpikir?
Begini. Pada saat muda, generasi muda memang punya keinginan yang kuat untuk merubah bangsa ini. Tapi itu karena saat itu mereka masih pemuda — paling maksimal mereka masih berada dalam tahapan mahasiswa. Dan apakah ciri khas pemuda? Idealismenya. Ya, betul, generasi muda biasanya dibumbui dengan berbagai macam ide-ide yang mereka dapat sehingga membentuk sosok yang idealis. Salah satu teori sosiologis pun mendukung hal ini.
Ketika para pemuda itu kemudian beranjak dewasa, terlepas dari kehidupan mahasiswa dan mungkin sudah menghidupi keluarganya sendiri, sosok idealis itu tak bisa selamanya dipertahankan. Saat itu, sebagian dari generasi muda yang pintar dan menjanjikan itu akan condong ke sosok yang realistis. Menyadari bahwa hidup ini keras. Menyadari bahwa hidup ini susah, bahkan untuk mencari beberapa lembar uang sepuluh ribuan itu tidaklah benar-benar mudah.
Orang yang tadinya dipenuhi dengan pikiran-pikiran idealis itu pun bisa saja berubah untuk menghadapi hidup ini. Yang akan difokuskan adalah untuk menghidupi keluarganya dulu. Bahkan mungkin pemikiran ini bisa jadi timbul segera setelah memasuki kuliah — yang penting cari fakultas yang gampang cari uang dulu agar nantinya bisa menghidupi keluarga. Bisa dilihat pada peminat fakultas ekonomi dan akuntansi yang cenderung banyak.
Akhirnya apa? Mungkin, para pemikir yang bisa merubah bangsa ini justru tak bisa mendapatkan tempat yang bisa mengendalikan negara — kursi pemerintahan. Mungkin mereka yang peduli terhadap bangsanya justru akan jadi seorang pegawai kantoran, desainer grafis, guru, atau lainnya. Sementara, generasi muda yang tidak idealis dan tidak peduli terhadap bangsanya — bisa jadi karena sudah terbuai oleh kemewahan — justru mendapat kesempatan lebih besar untuk duduk di kursi pemerintahan. Akhirnya, poros lama pun akan terus berulang. KKN, KKN, dan KKN.
Jadi bagaimana supaya Indonesia bisa berubah? Diperlukan generasi muda pintar dan peduli terhadap bangsanya yang mau merelakan kehidupannya demi negara. Yang mau mengesampingkan kehidupan primer dalam berkeluarga, dan sebaliknya lebih fokus untuk memberi kontribusi bagi negara.
Yang jelas, saya tidak tahu saya bisa memberikan kontribusi bagi negara ini atau tidak. Saya juga tidak tahu apakah kata-kata asal ini benar atau tidak. Ah, sudahlah. Bagaimana dengan Anda sendiri?

Minggu, 20 Februari 2011

Arti Cinta

Apa itu CINTA,,????
Bila telapak tangan km berkeringat,,hatimu dag dig dug. . .
Suaramu bagai tersangkut ditenggorokn,itu bukan Cinta,melainkan suka,.Bila tangan mu tiada berhenti memegang & menyentuhx,itu bkn Cinta melainkan nafsu.,.Bila km bersedia membrikn smua yg km sukai,itu bukan cinta melainkan murah hati,.Bila km berkata bhwa dialah 1-1nya,itu bkn Cinta melainkan gombal...Bila km suka dia,karna sllu menemani km,itu bkn Cinta melainkan Kasihan,,lalu pa tuh CINTA???
Cinta adlh pengorbanan,mencintai adlh kematian atas egoisme...Mencintai brarti menerima pa adax,.Tnpa syarat..Memank menyakitkan,tp itu adlh harga yg dbyr ntk Cinta...
buat some1 yg sllu dinanti...
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?